karamunting tanaman obat

Karamunting, Tanaman Obat

Karamunting atau Rhodomyrtus tomentosa adalah semak cemara yang tumbuh setinggi 4 m. Daunnya berseberangan, kasar, lonjong, tumpul hingga runcing di ujung, hijau mengkilap di atasnya dengan tangkai daun yang lebar. Bunganya soliter atau dalam kelompok dua atau tiga, diameter 2,5-3 cm, dengan lima kelopak yang diwarnai putih di bagian luar dengan keunguan-merah muda atau semua merah muda.

Buahnya bisa dimakan, panjang 10-15 mm, ungu, bulat, tiga atau empat-sel, ditutup dengan lobus kelopak persisten, lunak, dengan 40-45 biji dalam baris ganda di setiap sel; penyebaran benih dilakukan oleh burung dan mamalia yang berbuah. Tingkat produksi dan perkecambahan biji tinggi.

Lokasi Tumbuh

Di lanskap terbuka dan semak belukar sering di dekat pantai, di tanah berpasir. Tumbuh subur di tempat terbuka, sering situs berpasir, di sepanjang pantai dan di tepi sungai. Di mana ia tumbuh, tanaman lain tampaknya tidak mampu bersaing dengannya. Tanaman ini mentolerir sinar matahari penuh dan banjir. Hingga ketinggian hingga 1300 m, tetapi kadang-kadang terjadi di hutan pegunungan dan padang rumput di ketinggian 1800 ª 2700 m.

Tanah yang agak lembab dan asam lebih disukai; tanaman tidak beradaptasi dengan baik terhadap tanah kapur. Ia mampu tumbuh di berbagai habitat, dari kayu pinus hingga rawa-rawa bakau. Tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk tanah pantai asin, tetapi sensitif terhadap semprotan garam berat. Mampu berkembang kembali secara produktif setelah kebakaran.

Bunga Karamunting

Manfaat Tanaman Karamunting

Di beberapa daerah, buah digunakan untuk membuat selai, tetapi hanya apabila tersedia secara kuantitas. Malaysia menyebutkan penggunaan buah-buahan sebagai obat untuk disentri dan diare. Ramuan akar atau daun diminum untuk diare dan sakit perut, dan sebagai obat pelindung setelah lahir. Di Indonesia, daun yang dihancurkan digunakan untuk membalut luka.

Buah-buahan yang manis dan dapat dimakan bisa dibuat menjadi selai atau kue tar. Di Vietnam, buah-buahan digunakan untuk menghasilkan anggur lokal yang disebut ruou sim. Buah-buahan digunakan untuk mengobati diare dan disentri. Tar kayu dari kombinasi itu dengan kulit kelapa dapat digunakan untuk menghitamkan gigi dan alis. Daun yang hancur digunakan untuk membalut luka. Diare dan sakit perut diobati dengan rebusan akar atau daun. Ramuan juga dapat digunakan sebagai obat restoratif setelah melahirkan.

Tar kayu dapat berfungsi sebagai pewarna hitam dan telah digunakan untuk menghitamkan gigi dan alis. Di Jawa dan di Florida, di mana dibudidayakan di kebun, nilai hias semak dan bunganya sangat berharga. Sebagai spesies tahan api untuk digunakan dalam pemadaman api di Himalaya.

Tanaman Karamunting

Beberapa manfaat penting lainnya dari tanaman karamunting adalah

  1. Akar; ekstrak akar dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah. Kandungan tannin atau zat warna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sebagian masyarakat memanfaatkan untuk menghitamkan gigi dan alis.
  2. Daun; selain sebagai bahan pengobatan herbal untuk penyakit diabetes, dapat dimanfaatkan untuk obat luka, yaitu dengan mengunyah beberapa lembar daun karamunting lalu ditempelkan ke bagian luka. Di tempat lain, daun ini dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun.
  3. Buah; apabila dikonsumsi mempunyai efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian atas, dan melawan metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Kandungan buah ini mampu meningkatkan hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan juga meningkatkan antianoxic.

Nama Lokal Karamunting

  1. Kalimantan: Bekakangal, Kemuntian, Kemunting, Keramunsing, Keramunting.
  2. English: Downy myrtle, rose myrtle.
  3. Indonesia: kemunting (melayu), harendong sabrang (Sunda).
  4. Malaysia: kemunting (Peninsular Malaysia), karamunting (Sabah, Sarawak).
  5. Kamboja: puech, sragan.
  6. Thailand: thoh (Peninsular), phruat (Trat), phruat-kinluk (Prachin Buri).
  7. Vietnam: sim.