Tumbuhan herbal adalah tumbuhan atau tanaman untuk obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional terhadap penyakit. Sejak zaman dahulu, tumbuhan herbal berkhasiat obat sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa. Pengobatan tradisional terhadap penyakit tersebut menggunakan ramuan-ramuan dengan bahan dasar dari tumbuh-tumbuhan dan segala sesuatu yang berada di alam. Banyak diminati oleh masyarakat karena biasanya bahan-bahannya dari tanaman untuk obat dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar. Tanaman untuk obat atau tumbuhan herbal terdiri atas akar, rimpang, umbi, kulit kayu, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Bengle
Bengle (Zingiber cassumunar) biasa tumbuh di tempat terbuka. Hal ini dikarenakan bengle membutuhkan cukup sinar matahari dalam pertumbuhannya. Ciri khas bengle adalah rimpang yang menjalar dan berdaging. Bagian tanaman rimpang inilah yang dijadikan obat.
Kandungan kimia tanaman obat rimpang bengle di antaranya adalah terpinyl acetate, transpiperitol, bornyl acetate, germacrene, methyleugenol, megastigma-trience, lachnophyllum eter, juniper camphor, dan sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, rimpang bengle dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit tidak enak badan, sakit kuning, masuk angin, rewel (tidak dapat tidur), batuk, dan juga batuk serak.
Dringo
Dringo (Acorus calamus L.) tumbuhan ini daunnya menyerupai daun bunga Iris, dan merupakan salah satu jenis Araceae. Di Indonesia jenis ini mempunyai beberapa nama daerah seperti dringo, dlingo, deringo, jarangau, jariangau, jeringau, dan areango. Tanaman ini merupakan terna— tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu—tahunan dengan tinggi setengah hingga satu meter dengan perakaran kuat.
Semua bagian tanaman ini memiliki manfaat. Rimpangnya mengandung senyawa kimia yang dipakai untuk bermacam-macam obat, juga untuk campuran beberapa minuman keras. Rimpang ini baunya sangat harum dan rasanya agak pahit. Akarnya digunakan sebagai bahan ramuan obat, juga untuk insektisida.
Tanaman obat Rimpang dringo (Jawa) atau jeringau digunakan sebagai obat mengurangi radang tenggorokan. Dengan demikian, dringo yang ditemukan dalam manuskrip dimanfaatkan untuk pengobatan batuk.
Jahe
Rimpang jahe (ginger) merupakan akar tanaman herbal yang termasuk dalam keluarga zingiber of icinale roscoe berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau yang menyengat. Jahe merupakan bahan alami mengandung phenolic aktif, seperti shogaol dan gingerol. Tanaman ini bersifat atau memiliki efek antioksidan dan antikanker. Rimpang jahe mengandung minyak asiri yang bermanfaat untuk mengobati sakit kepala, rematik, sakit perut, pusing, kolera, penawar racun ular, masuk angin, keseleo, dan bengkak.
Selain itu, rimpang jahe berkhasiat sebagai karminatif, yakni untuk peluruh kentut, mengeluarkan angin. Rimpang jahe berkhasiat sebagai stomakik, yakni menambah nafsu makan dan menguatkan lambung. Juga sebagai stimulan atau sebagai perangsang dan sebagai diaforetik, yakni sebagai peluruh keringat. Rimpang jahe memiliki efek herbal dan dapat untuk mengobati batuk, sakit kepala dan salesma(in luensa), mulas, gatal (obat luar), luka (obat luar), sakit kepala (obat luar) dan membangkitkan nafsu makan
Kencur
Kencur menjadi salah satu rempah yang banyak ditemukan di Indonesia. Rempah akar berwarna putih ini bisa dibuat menjadi bumbu makanan seperti seblak khas Bandung atau jamu beras kencur yang jadi favorit.
Namun di lain sisi, terkadang kencur tidak disukai karena rasanya yang pahit, pedas, dan baunya yang menyengat. Jangan salah, walau begitu kencur punya banyak manfaat yang baik untuk kesehatan
Banyak riset yang mendukung bahwa kencur mengandung zat anti inflamasi yang menjadikannya obat terbaik untuk arthritis dan rheumatoid arthritis. Ditambah lagi, zat tersebut juga bisa membantu mengatasi ketidak nyamanan yang disebabkan oleh sariawan dan inflamasi di dalam abdomen.
Tanaman obat rimpang kencur (aromatic ginger, sand ginger) digunakan sebagai obat batuk, peluruh dahak atau pembersih tenggorokan, menghilangkan lendir yang menyumbat hidung , dan menghangatkan badan. Berkhasiat juga untuk menghilangkan gas dari perut dan menangkal radikal bebas
Kunci
Rimpang kunci berkhasiat untuk batuk kering dan sariawan, kembung dan susah kencing, kurap, batu empedu, dan sari rapet.
Temu kunci mengandung senyawa pinostrobin yang membantu melindungi kesehatan usus, lambung, serta organ pencernaan lainnya.Tidak hanya itu. Daun dari temu kunci juga dipercaya punya sifat penangkal racun, antibakteri, antiradang, serta antioksidan yang berguna untuk mengobati berbagai masalah pencernaan.
Temu kunci mengandung beragam zat aktif seperti alkaloid, minyak atsiri, flavonoid, dan asam fenolik. Tanaman ini juga kaya akan senyawa boesenbergin, krachaizin, panduratin, dan pinostrobin, yang bermanfaat sebagai peningkat libodi.
Pria yang rutin mengonsumsi jamu temu kunci dilaporkan memiliki kualitas dan kuantitas sperma yang lebih baik. Antioksidan dalam temu kunci juga baik untuk mencegah kerusakan pada testis.
Kunyit
Tanaman ini banyak ditumbuhkembangkan di beberapa negara seperti Bangladesh, China, Filipina, India, Indoneisa, Jamaika, Sri Lanka, dan Taiwan. Tanaman ini memiliki persyaratan tumbuh pada dataran rendah 2.000 mdpl, dengan jenis tanah serupa liat atau berpasir.
Tanaman ini termasuk dalam jenis temu-temuan dan tergolong dalam famili Zingiberaceae. Bagian utama dari tanaman kunyit adalah rimpangnya atau tempat tumbuhnya tunas. Kulit rimpang tanaman ini memiliki warna cokelat dan bagian dalamnya berwarna kuning tua, kuning jingga, atau kuning jingga kemerahan. Secara penampakan, kunyit dideskripsikan seperti penjelasan di atas.
Kunyit (curcuma longa) termasuk tanaman itofarmaka. Bagian yang digunakan untuk herbal adalah rimpangnya. Kandungan rimpang kunyit adalah minyak asiri, kurkumin, dimetoksin kurkumin, arabinosa, luktosa, glukosa, pati, tanin, magnesium besi, kalsium, natrium, dan kalium.
Berdasarkan kandungan tersebut rimpang kunyit memiliki efek herbal atau khasiat untuk menjaga stamina, hepatoprotektor, diuretik, antioksidan antiradang, immunomodulator, dan antikanker . Juga, bersifat antiin lamasi, antihiperkolesterolmenia, antiproliferatif, dan antitumor. Rimpang kunyit juga digunakan untuk menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, akit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar, rematik, meredakan batuk, dan antikejang.
Lempuyang
Rimpang lempuyang wangi memiliki rasa getir atau pahit ringan dengan aroma yang khas cenderung wangi. Untuk mengonsumsinya, kebanyakan orang akan merebus rimpangnya dengan air, lalu menyaringnya. Untuk hasil lebih pekat, beberapa orang memilih memarut rimpang lempuyang ini kemudian memeras airnya. Parutan lempuyang juga dimanfaatkan untuk mengobati bagian tubuh yang sakit atau memerlukan perawatan dengan cara diparut.
Rimpang lempuyang berkhasiat untuk obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang, mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi sakit cacingan, dan masuk angin. Jika rimpang lempuyang digunakan untuk pengobatan atau pemakaian luar bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri.
Sunthi
Jahe emprit atau Zingiber Majus Rumph, juga dikenal dengan nama jahe Sunti. Ciri paling utama jahe emprit terdapat pada bentuk rimpangnya yang kecil, rata condong pipih serta tak mengembung. Jahe type ini dapat diketemukan dalam warna putih, kuning serta dalam keadaan spesifik berwarna merah. Serat jahe emprit memiliki tekstur lembut dengan aroma yg tidak tajam. Namun jahe emprit dilengkapai rasa yang tambah lebih pedas daripada jahe gajah atau badak. Kandungan gingerol, zingeron, serta shogaol yang dipunyai jahe emprit memanglah lebih tinggi daripada jahe gajah. Hal semacam ini yang mengakibatkan rasa pedasnya lebih menguasai.
Rimpang sunthi atau jahe sunthi (Jawa)/zingiber of icinale var. rubrum mempunyai efek herbal antimual, penghangat badan, mengatasi perut kembung, dan merangsang regenerasi sel. Di samping itu, berkhasiat untuk meluruhkan keringat, mengatasi radang tenggorokan, melancarkan pernapasan, dan meningkatkan stamina. Kandungan rimpang sunthi atau jahe sunthi (Jawa) adalah karminativum yang bermanfaat untuk merangsang keluarnya gas dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin. Selain itu, juga mengandung gingerol bermanfaat sebagai penghangat badan dan melegakan napas, mineral, vitamin A, ar-curcumene, dan sebagainya.
Temulawak
Rimpang induk temu lawak bentuknya bulat seperti telur, dan berukuran besar, sedangkan rimpang cabang terdapat pada bagian samping yang bentuknya memanjang. Tiap tanaman memiliki rimpang cabang antara 3 – 4 buah. Warna rimpang cabang umumnya lebih muda daripada rimpang induk. Warna kulit rimpang sewaktu masih muda maupun tua kuning, atau cokelat kemerahan. Warna daging rimpang kuning atau oranye tua, dengan cita rasa amat pahit, atau cokelat kemerahan berbau tajam, serta keharumannya sedang
Rimpang temulawak (curcumaxanthorrhiza) termasuk dalam itofarmaka. Artinya, keamanan konsumen akan terjamin karena sudah teruji klinis. Rimpang temulawak memiliki kandungan an timikroba, antibakteri, agen antioksidan, karsinogen, antiproliferasi (penghambatan siklus sel). Juga, terdapat kandungan antiplasmodial, yakni dapat menekan serangan malaria Temulawak berkhasiat untuk menjaga kesegaran badan, mengobati gangguan pencernaan dan manambah nafsu makan, mengobati diare, dan sebagainya.