Penyimpanan benih merupakan salah satu cara yang dapat menunjang keberhasilan penyediaan benih. Mengingat bahwa banyak tanaman tidak berbuah sepanjang tahun sehingga perlu dilakukan penyimpanan yang baik. Kegunaannya agar dapat menjaga kestabilan benih dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Ruang Penyimpanan Benih
Kegiatan penyimpanan benih tidak terlepas dari penggunaan ruang simpan. Menurut Kartosapoetra (1989), beberapa sifat khusus yang harus diperhatikan dari ruang simpan adalah :
a. Insulasi
Yaitu penahanan aliran panas udara. Jadi ruangan tempat penyimpanan harus diusahakan agar dapat bertahan terhadap pengaruh tersebut, misalnya penahanan aliaran panas dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu rendah.
b. Ruangan harus kedap air dan uap air
Benih harus bersih dari segala kotoran dan bau jadi diperlukan ruangan yang kedap air sehingga air hujan tidak dapat masuk ke dalam ruangan. Atap ruangan harus serapat miungkin, tidak ada kebocoran atau percikan air yang munkin dapat menetes ke dalamnya. Dinding ruangan pun harus rapat sehingga uap air tidak dapat menerobos ke dalam ruangan melalui celah-celah dinding, pintu ataupun ventilasi dan tempat penyimpanan fan.
Ruang penyimpananpun harus kedap udara karena itu dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik sering digunakan bahan-bahan seperti film polyethylene, alumunium foil, aspal guna melapisi dinding dan menutup lubang-lubang pada dinding. Permukaan ruang penyimpanan harus kedap akan uap air, sebaiknya ruangan penyimpanan hanya memiliki satu pintu tanpa adanya jendela-jendela.
c. Refrigerasi (pendinginan)
Kadang-kadang untuk melindungi benih-benih tertentu, ruang penyimpanannya perlu memperoleh pendinginan. Refrigerasi bermaksud untuk menghilangkan panas dalam ruang, baik yang terjadi dari ruang simpan itu sendiri maupun dari benih yang disimpan. Refrigerasi dilakukan dengan alat bantu, yaitu refrigerator.
d. Dehumidifikasi (pengeringan udara)
Benih-benih dalam bulk atau onggokan dapat disimpan dalam ruangan yang kedap uap air untuk selama semusim. Bila terjadi kelembaban relative ruang penyimpanan yang melabihi 60%, maka dalam ruangan perlu dilakukan dehumidifikasi atau pengeringan udara. Hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan desiccant atau zat kimia dan dengan alat dehumidifier atau alat pengering udara.
Penyimpanan kedap udara mencakup penempatan benih kedalam kontainer (wadah). Hal ini yang menghentikan pergerakan udara (oksigen) dan air antara atmosfir luar dan gabah/benih yang disimpan. Sistem ini dapat menggunakan kontainer plastik khusus atau kontainer yang lebih kecil terbuat dari plastik atau baja atau bahkan pot dari tanah. Ukuran penyimpan dapat berkisar antara 25 liter sampai 300 ton. Sistem ini dapat digunakan untuk gabah, beras, dan serealia lainnya seperti jagung.
Wadah Penyimpanan Benih
Kegiatan penyimpanan benih tidak terlepas dari penggunaan wadah simpan. Beberapa sifat khusus yang harus diperhatikan dari wadah simpan adalah :
a. Permeabilitas, yaitu kemampuan wadah untuk dapat menahan kelembaban dan gas pada level tertentu
b. Insulasi, yaitu kemampuan wadah untuk mempertahankan suhu
c. Ukuran lubang, yaitu kemampuan wadah untuk bertahan dari serangan serangga dan mikroorganisme yang dapat masuk melalui celah-celah kemasan
d. Kemudahan dalam hal penanganan seperti tidak licin, mudah ditumpuk, mudah dibuka, ditutup, disegel dan mudah dibersihkan.
e. Biaya, harus diperhitungkan dengan nilai nominal dari benih sendiri
Wadah simpan pada dasarnya 2 (dua) macam yakni wadah yang kedap udara dan wadah yang permeable. Wadah kedap adalah wadah yang tidak memungkinkan lagi terjadi pertukaran udara antara benih yang disimpan dengan lingkungannya. Sedangkan wadah permeabel adalah wadah yang masih memungkinkan terjadinya pertukaran udara antara benih dengan lingkungannya.
Contoh dari wadah yang permeabel adalah karung goni, kantong kain, karung nilon, keranjang, kotak kayu, kertas, karton dan papan serat yang tidak dilapisi lilin. Sedangkan wadah yang tidak permeabel adalah kaleng logam, botol dan gelas. Justice dan Bass (1979), mengemukakan bahwa penggunaan wadah dan cara simpan benih sangat tergantung pada jenis, jumlah benih, teknik pengepakan, lama penyimpanan, suhu ruang simpan dan kelembaban ruang simpan.