Asparagus | Asparagus officinalis

Asparagus adalah herba, perennial tumbuh dengan tinggi 100-150 cm (39-59 in), dengan gagah batang dengan banyak bercabang, daun berbulu. Daun tersebut sebenarnya seperti jarum cladodes (modifikasi batang). Sistem akar adventif dan jenis akar fasciculated. Bunga yang berbentuk lonceng, kehijauan-putih kekuningan, 4,5-6,5 mm (0,18-0,26).  Buah adalah merah kecil berry 6-10 mm diameter, yang beracun bagi manusia.

Asparagus telah digunakan sebagai sayuran dan obat-obatan, karena rasa yang enak, sebagai diuretik, dan banyak lagi. Hanya tunas asparagus muda bisa dimakan setelah tunas mulai membuka ( “ferning out”), tunas cepat berubah kayu. Tunas disusun dan disajikan dalam berbagai cara di seluruh dunia, biasanya sebagai hidangan pembuka atau lauk sayur.

Asparagus merupakan sayuran yang cukup di sukai oleh masyarakat indonesia. Di Indonesia asparagus dibudidayakan di daerah dataran tinggi. Jarang sekali orang yang mengenal dengan sayuran ini. Karena asparagus di kenal untuk sayuran mahal yang cuma disiapkan direstoran atau hotel berbintang saja.

Pesemaian:

Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara otomatis (Indirect seedling) lewat persemaian. Dalam pembibitan dengan biji ada beberap alangkah, yakni :

  1. Persiapan Bibit: Asparagus dapat menghasilkan anakan dengan cara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang datang dari tunas ataupun setek, dan dengan cara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit itu, bibit yang datang dari biji tambah baik.
  1. Persemaian: Siapkan temat persemaian serta media yang akan di butuhkan. Tempat yang baik untuk asparatus yaitu yang berdrainase baik, bukan hanya sisa tempat tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur serta berpasir. Buat bedengan pada media tanam, di beri pupuk basic serta Furadan 3G untuk hindari hama. Bedengan di buat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
  1. Perendaman benih: Kemudian siapkan benih asparagus yang akan di semaikan, di rendam dengan air dingin pada suhu 27ºC sepanjang 24-48 jam. Sepanjang perendaman, air ditukar 2 – 3 kali. Biji ynag mengambang pada waktu perendaman dibuang.
  1. Semai benih: Kemudian siapkan Benih asparagus yang akan disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan kedalaman 2, 5 cm, tiap-tiap 1 lubang ditanam 1 biji. Diatas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam lalu disiram seperlunya.
  1. Perawatan persemaian: Pencegahan hama penyakit yang akan menyerang di lakukan saat mulai dari benih.
  1. Pemupukan: Ketika asparagus dipersemaian setiap 20 – 30 hari dikerjakan pemupukan susulan urea.
  1. Seleksi serta pencabutan benih:Kemudian Transplanting atau memindahkan bibit ke lahan pada umur 5-6 bulan. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam transplanting asparagus salah satunya bibit yang bakal dipindahkan yaitu bibit yang sehat ; bibit yang dicabut mesti selekasnya ditanam ; serta sebelum saat penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, serta pucuk tanaman dipangkas sampai tinggi tanaman cuma ± 20 cm.

Penanaman:

  1. Pemrosesan Tanah:Di sarankan sebelum di tanam, tempat yang bakal ditanami asparagus dibajak dalam serta rata. Di buat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 – 50 cm serta jarak antar baris 1, 25 – 1, 5 m. Pada awal tanam tak dipakai pupuk kimia, namun memakai pupuk kandang.
  1. Penanaman:Bibit yang sudah berumur 5-6 bulan kemudian di tanam, jika umur masih terlalu muda di sarankan tunggu sampai umurnya mencapai 5-6 bulan. Penanaman dikerjakan saat pagi hari seputar jam 9 atau pada sore hari seputar jam 4.

Pemeliharaan:

  1. Pemangkasan: Pemangkasan di lakukan pada saat indukan asparagus bertunas sampai 8 – 10 tunas, selebihnya dipangkas. Sesudah mendekati saat panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang. Pemangkasan juga dikerjakan pada cabang serta batang yang diserang hama atau penyakit.
  1. Pengairan serta drainase: Parit di genangi atau  setinggi 1/2 dari tinggi parit, ditunggu sampai air meresap hingga atas, lalu bekas air dibuang. irigasi pada musim kemarau dikerjakan setiap 1 minggu sekali.
  1. Pemupukan susulan:Ketika pemupukan tidak hanya pupuk susulan secara umum, tetapi setiap tahun juga dikerjakan pemupukan berkala, yakni pemupukan berat seperti waktu pertama kali tanam. Pada waktu itu tak dikerjakan panen sepanjang 3 – 4 minggu (fase istirahat) serta dikerjakan seleksi induk.
  1. Pemupukan dikerjakan lewat cara bikin parit selama barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm lalu pupuk digabung serta ditutup dengan tanah.
  1. Pupuk kimia diberikan tiap-tiap bln. sedang pupuk kandang diberikan tiap-tiap 3 bln. sekali. Pupuk keempat kembali lagi seperti pupuk I, dan sebagainya.

Hama serta penyakit

Apabila tanaman mati atau terkena hama dan penyekit, solusinya membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering menyerang yaitu : ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang sepanjang periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedang penyakit yang menyerang dari kelompok jamur. Ingindalian hama serta penyakit dikerjakan dengan cara mekanik sepanjang serangan belum terlampau berat. Aplikasi pestisida dikerjakan bila serangan telah cukup berat. Pestisida yang dipakai yaitu pestisida organik (Daun Tembakau).

Sumber: Argotani