Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus. Sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal usul kata “sakura” adalah kata “saku” (bahasa Jepang untuk “mekar”) ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak “ra”. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms. Sakura (Prunus puddum) merupakan salah satu jenis dari suku Rosaceae yang berbentuk pohon. Pohonnya besar, tinggi mencapai 10-15m, daunnya kecil-kecil membentuk tajuk yang memayung, cocok sebagai tanaman hias pinggir jalan.
Ciri Bunga Sakura
Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala. Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
- tunggal dengan daun mahkota selapis
- ganda dengan daun mahkota berlapis
- semi ganda
Bunga Prunus puddum yang sangat popular di Jepang, sebenarnya berasal dari pegunungan Himalaya,
diintroduksi ke daerah Asia antara lain Indonesia dan Jepang. Di ketinggian 1250-1450 m dpl. P. puddum tumbuh dengan baik. Biasa berbunga setiap enam bulan atau dua kali dalam satu tahun, yaitu antara bulan Februari-April dan Juli-Oktober. Pembungaan pada musim kemarau lebih serempak dan lebat dibandingkan pada musim hujan.
Pembungaan yang lebat diawali dengan rontoknya seluruh daun, diikuti dengan pertumbuhan kuncup bunga. Setelah bunga mekar hanya terlihat bunga saja yang menutupi seluruh kanopi pohon. Pengembangan jenis tanaman hias ini terbatas pada daerah-daerah pegunungan. Penanaman pada lokasi dengan ketinggian di bawah 1000 m dpl. hanya menghasilkan daun, dan tidak dapat berbunga.
Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri kemasan kaleng, buah ceri yang dihasilkan pohon sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.
Pohon sakura yang menghasilkan buah ceri untuk keperluan konsumsi umumnya tidak untuk dinikmati bunganya dan hanya ditanam di perkebunan. Produsen buah ceri terbesar di Jepang berada di Prefektur Yamagata. Buah ceri produk dalam negeri Jepang seperti jenis sato nishiki harganya luar biasa mahal. Di Jepang, buah ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada kesempatan istimewa. Buah ceri yang banyak dikonsumsi masyarakat di Jepang adalah buah ceri yang diimpor dari negara bagian Washington dan California di Amerika Serikat.
Perbanyakan Bunga Sakura
Secara alami P. puddum dapat diperbanyak dengan biji yang muncul pada musim gugur. Namun menurut data Registrasi Kebun Raya Bali tahun 1998-2002 P. puddum koleksi kebun raya ini dapat melakukan
pembuahan akan tetapi buah yang terbentuk tidak dapat menghasilkan biji, buah seringkali gugur pada saat masih muda. Beberapa teknisi pernah mencoba perbanyakan dengan stek, namun hasilnya gagal, sedangkan perbanyakan dengan cangkok pernah berhasil dicoba akan tetapi hasilnya belum memuaskan.