Salah satu bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan pada pengobatan herbal adalah daun untuk obat. Dedaunan yang ditemukan di dalam racikan/ramuan atau resep jamu yang ada bermacam macam. Daun untuk obat itu adalah: pupus anggur, asam (kering), gondhangkasih, inggu prêman, jempinah, pupus kara, karandang, lampes, meniran, oncang (bawang cina), pegagan, pépé, poo, saga (kering), saraban, seruni (merah dan putih), tlukap, trawas, trengguli, urat, waluh, dan waru.
Daun Asam Jawa
Asam jawa atau tamarindus indica memiliki daun yang digunakan sebagai antiseptik, penghilang mual, penambah nafsu makan, bersifat abortus, dan penghilang rasa sakit. Daun asam bermanfaat untuk obat bisul, koreng, campak, demam, asma, batuk kering, sakit panas, sakit perut, dan bengkak disengat lipan/lebah. Daun asam memiliki kandungan stexin, iovitexin, dan isoorietin. Selain itu, juga mengandung saponin, lavonoid, dan tanin yang bermanfaat untuk meurunkan kolesterol
Daun Ingu
Daun inggu (ruta angustifolia) memiliki efek herbal antelmintik, hepatoprotektor, antipiretik, antiradang, antitoksik, antikonvulsan, antispasmodik, abortivum, sedatif, febrifuga, dan karminatif. Memiliki kandungan minyak asiri, tanin, ketone, pinane, dan sebagainya. Dengan demikian, daun inggu bermanfaat untuk mengobati sakit kepala, lu, demam, cacingan, bisul, eksim, membersihkan darah, pelebaran pembuluh darah, radang paru, batuk, hepatitis, dan hernia
Daun karandang
Daun karandang (karandan) atau karanda fruit memiliki kandungan alkaloid. Kandungan itulah yang menjadikan daun karandang berkhasiat untuk mengobati sariawan, gatal, dan digigit serangga. Jika, daunnya digerus dan diambil airnya kemudian diminum dapat digunakan untuk mengobati diare, demam, radang mulut, dan sakit telinga.
Daun Meniran
Daun meniran (phyllanthus niruri) merupakan salah satu bahan jamu yang disebut fitofar maka Indonesia yang mempunyai daun majemuk berseling, berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tepi rata, pangkal membulat, ujung tumpul di bawah ibu tulang daun terdapat bulatan kecil-kecil, menggantung. Jamu herbal yang dikategorikan sebagai fitofar maka, karena sudah melampaui persyaratan aman, klaim khasiat berdasarkan uji klinik (diterapkan pada manusia), telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Kandungan daun meniran terdapat methanol dan sesquiterpene. Daun itu berkhasiat untuk mengobati penyakit diare, busung air, infeksi s
aluran pencernaan, pelancar air seni, pereda demam, dan penyakit yang disebabkan karena gangguan fungsi hati. Juga, bermanfaat untuk mengobati penyakit kuning , kencing nanah (gonorrhoea), diabetes, luka kulit, radang usus, dan penambah nafsu makan.
Daun Pegagan
Daun pegagan atau centelia asiatica mempunyai e fek herbal tonikum, astringent, immuno modulator, antiradang, diuretik, dan antiinfeksi. Di samping itu, daun pegagan juga kaya akan antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Senyawa radikal bebas merupakan pencetus penyakit degeneratif, seperti kanker, kencing manis, gangguan jantung, stroke, dan parkinson. Selain itu, senyawa tersebut juga merangsang produksi enzim antioksidan alami dalam tubuh. Kandungan asiatikosida dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan, mengobati radang tenggorokan , menyembuhkan tuberkulosis, mengatasi cacingan,menjaga daya tahan tubuh, mengatasi flu dan batuk.
Daun Saga
Daun saga (abrus precatorius) memiliki kandungan protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, lisirizinat, polygalacturomic acid, saponin, lavonoid, dan pentosan. Secara empiris berkhasiat sebagai jamu herbal untuk mengobati sariawan, batuk, radang tenggorokan, dan susah buang air besar.
Daun Urat
Daun urat (broad-leaved plantain) adalah daun bersatu, roset, berbentuk bulat telur sampai elips, tepi bergerigi tidak beraturan, dan permukaannya gundul. Memiliki kandungan berupa plantagin, aucubin, ursolic acid, bethasitosterol, hentria-contane, dan plantaglucide yang berkhasiat untuk mengobati penyakit batuk kering, kencing batu, cacingan, wasir, bisul, kulit, dan membersihkan darah luka.
Daun Waru
Daun waru (hibiscus tiliaceus) adalah daun yang bertangkai tunggal, berbentuk jantung atau bulat telur, mempunyai pertulangan yang menjari, berwarna hijau, pada bagian bawah daun berambut abu-abu rapat. Mempunyai efek herbal antiradang, ekspektoran, diuretik, dan antipiretik. Daun waru juga mengandung saponin, flavonoid, dan senyawa fenol. Daun tersebut berkhasiat mengurangi radang dan diare, antitoksik, mengeluarkan dahak, diare, mencret, bisul, amandel, menyuburkan rambut dan mendorong pengeluaran air seni.