Tanaman hidup merupakan salah satu elemen pembentuk pagar, sehingga dapat menjadi alternatif pagar sebuah bangunan. Disamping itu tanaman memiliki fungsi yang beragam seperti menambah keindahan sebuah bangunan, juga sebagai penahan atau penghalang terhadap debu, polusi dan radiasi sinar matahari. Tanaman pagar atau pagar hidup juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu mempercantik taman depan rumah.
Manfaat Tanaman Pagar
Selain berfungsi sebagai pembatas kavling atau kepemilikan, ada beberapa fungsi dan manfaat lain dari penggunaan pagar tanaman.
- Sebagai filter suara, pagar hidup yang cukup rimbun dan tinggi dapat meredam kebisingan dari lalu lalang kendaraan bermotor.
- Mengurangi pencemar udara, seperti gas NO dan CO2 hasil buangan knalpot kendaraan bermotor hingga 70% lebih.
- Beberapa jenis tanaman seperti cemara dan bambu – bambuan dapat menghalangi debu masuk ke halaman rumah.
- Sebagai filter bau, biasanya tanaman di letakkan di sekitar bak sampah agar bau tersaring. Tanaman melakukan fotosintesis yang menyerap karbondioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2) membuat udara di sekitarnya menjadi segar.
- Penggunaan jenis tanaman yang dapat mengeluarkan wewangian (aromatik) juga dapat mengatasi bau yang tidak sedap di sekitar rumah.
Pemilihan Tanaman Pagar
Tanaman yang biasa digunakan sebagai penghias taman sekaligus pagar atau pembatas harus memiliki beberapa karateristik yang cocok di jadikan sebagai pagar tanaman. Beberapa kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahan Terhadap Perubahan Cuaca
Pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, seperti iklim mikro, kelembaban, temperatur, jenis tanah, dan tingkat kesuburan tanah akan menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan yang baik. Jika ingin lebih aman, gunakan tanaman yang cocok di segala iklim dan perubahannya, seperti jenis perdu (mawar, lantana, teh – tehan, bugenvil, soka, dll)
2. Bersifat Tahunan
Hal tersebut dimaksudkan agar penggunaan tanaman bisa lebih lama (long lifetime) sehingga tanaman tidak perlu diganti dan pemangkasan juga tidak terlalu sering dilakukan. Tanaman jenis ini diantaranya keji beling, teh – tehan, soka, dan puring.
3. Tidak Mudah Menggugurkan Daun
Jenis tanaman yang mudah menggugurkan daun akan tampak jelek (tidak menarik) dan perawatannya sulit bila digunakan sebagai pagar.
4. Tidak Disukai Hewan Herbivora
Jenis tanaman yang dapat di pilih dapat berupa tanaman beraroma, seperti mint, rempah – rempahan, tanaman berdaun runcing atau jarum, hingga tanaman berbatang cukup tebal seperti bambu.
5. Mudah Dirawat dan Bukan Tanaman Produktif
Tanaman produktif seperti buah – buahan biasanya memerlukan perlakuan dan pemeliharaan khusus agar pertumbuhannya baik dan dapat berproduksi. Namun, ada beberapa jenis seperti tanaman rempah dan obat yang tidak membutuhkan banyak perawatan, seperti keji beling, mangkokan, dan beluntas
6. Proposional Dengan Luas Pekarangan Serta Kondisi Lingkungan
Untuk pekaranagn sempit dan jalan lingkungan yang tidak terlalu lebar (gang) sebaiknya dipilih jenis tanaman yang berukuran kecil atau sedang, bahkan dianjurkan menanam tanaman di dalam pot. Tujuannya agar pagar hidup tidak menutupi rumah atau memakan badan jalan. Tanaman jenis ini yang cocok untuk pagar hidup diantaranya jenis palem (misalnya palem botol) atau cemara ( misal cemara lilin).
Jenis – Jenis Tanaman Pagar
Berdasar jenis tanaman yang bisa dijadikan pagar tanaman sebagai berikut :
1. Semak Dan Perdu
Tanaman semak sangat bervariasi, tinggi, dan volumenya bergradasi. Tingginya mulai dari atas ground cover sampai setinggi pohon sebagai peneduh. Karakternya juga beragam, ada yang tumbuh vertikal, melebar ke arah horisontal atau tumbuh menjuntai.
Jenis perdu tinggi di antaranya teh-tehan (Duranta repens), kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), soka (Ixora hybrida), kaca piring (Gardenia jasminoides), kemuning (Muraya paniculata), klerodendron (Clerodendrum bungei), puring (Cordiaeum variegatum), mangkokan, keji beling, dan hanjuang (Cordyline).
2. Pohon
Sebagai tanaman peneduh sekaligus tanaman pagar, kelompok pohon sangat beragam jenis dan ukurannya. Untuk peneduh di luar, pagar dapat dipilih tanaman yang berukuran lebih besar seperti, jenis-jenis palem, Cerbera odollam, sikat botol, dan glodokan tiang. Tanaman tersebut mempunyai kanopi cukup lebar (2-3 m) sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas.
Untuk ditanam di dalam taman atau sebagai pagar, sebaiknya dipilih yang batangnya tidak terlalu besar dan ukuran kanopinya hanya selebar 1-2 m saja. Kenanga, kamboja, dan terong hias (Solanum) cocok untuk fungsi tersebut. Jenis pohon lain yang sering digunakan sebagai penghias taman dan pagar adalah pohon pelindung seperti glodokan tiang atau cemara lilin.
3. Tanaman Rambat
Tanaman ini memiliki karakter tumbuh menjalar. Dapat dipadukan dengan pagar yang terbuat dari elemen keras sperti besi dan kayu. Agar tidak terlalu berkesan terbuka, pagar rumah sebaiknya diberikan tanaman merambat. Tanaman ini juga berfungsi sebagai penutup pagar yang transparan sehingga mengurangi pandangan langsung ke arah dalam.
Jenis tanaman merambat ada dua macam, yaitu ada yang merambat sendiri dan perlu dirambatkan. Jenis tanaman yang bersifat merambat sendiri, misalnya stefanot, Passiflora, mucuna (flama of Irian), pseudocayma, Costus maroon, dan thunbergia.
Sementara tanaman perdu yang perlu dirambatkan, misalnya bugenvil, pyrostegia, dan alamanda. Tanaman yang berbentuk pagar atau terali, seperti nona makan sirih, air mata pangantin, asparagus, beluntas, kembang telang, dan Ipomoea purpurea juga dapat digunakan.
4. Bambu – Bambuan
Tanaman jenis-jenis bambu – bambuan sering digunakan sebagai pembatas area taman dengan jalan umum. Daunnya kecil dan rapat serta pertumbuhannya mampu menghalau debu dan meredam suara. Jenis bambu hias yang dapat dijadikan pagar tanaman, di antaranya bambu jepang (Arandinaria japonica) dan bambu kuning.
5. Kaktus
Kaktus merupakan tanaman yang mudah dirawat. Oleh karena habitat aslinya di gurun, tanaman ini akan tetap tumbuh sehat meskipun tidak disiram. Beberapa jenis kaktus membutuhkan sinar matahari penuh sehingga cocok ditanam di halaman atau teras rumah sebagai lansekap, di antaranya Astrophytum asterias, Ferocactus herrerae, dan Acanthocalycium violaceum.
6. Tanaman air
Tanaman ditanam pada sebuah wadah (Container) berbentuk unik dapat menjadi daya tarik sebuah rumah. Perpaduan antara soft material dari tanaman air dan hard material dari gentong atau bak penyangganya menjadi nilai tambah yang bisa memberikan kesan unik pada taman. Adanya tanaman air mampu meredam panas dan memberikan kesan sejuk serta menenangkan pikiran.
Beberapa jenis tanaman air tampil kekar dengan daun dan batang yang menjulang tegak di atas permukaan air, seperti lotus, papyrus (Cyperus papyrus), cyperus (Cyperus alternifolius), typha (Typha angustifollia), melati air (Echinodorus palaefolius), dan Thalia geniculata.