Mutasi adalah perubahan genetik pada tanaman yang terjadi secara spontan atau akibat pengaruh lingkungan. Mutasi dapat terjadi pada tanaman yang telah dewasa atau pada tanaman yang masih dalam tahap perkecambahan. Mutasi dapat menyebabkan perubahan pada sifat-sifat tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi pada tanaman, di antaranya:
- Radiasi ionisasi
- Sinar ultraviolet
- Chemikal
- Virus
- Penyakit
Mutasi dapat terjadi secara alami atau dapat juga disebabkan oleh perubahan genetik yang disengaja melalui proses seleksi atau modifikasi genetik. Selain itu, mutasi juga dapat terjadi melalui proses kultur jaringan, di mana sel-sel tanaman dapat diisolasi dan dikembangbiakan secara in vitro. Mutasi dapat menjadi sumber variasi genetik yang penting dalam pemuliaan tanaman.
Mutasi Tanaman dengan Bahan Kimia
Mutasi pada tanaman dapat terjadi akibat pengaruh bahan kimia, seperti pestisida, herbisida, atau zat kimia lainnya. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan perubahan genetik pada tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan pada DNA tanaman, sehingga terjadi mutasi. Sedangkan secara tidak langsung, bahan kimia dapat menyebabkan produksi radikal bebas yang dapat merusak DNA tanaman dan menyebabkan terjadinya mutasi.
Mutasi yang disebabkan oleh bahan kimia dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain. Perubahan tersebut dapat terjadi pada tanaman yang telah dewasa atau pada tanaman yang masih dalam tahap perkecambahan. Mutasi yang disebabkan oleh bahan kimia dapat terjadi secara alami atau dapat juga disebabkan oleh perubahan genetik yang disengaja melalui proses modifikasi genetik.
Untuk menghindari terjadinya mutasi pada tanaman akibat pengaruh bahan kimia, sebaiknya gunakan bahan kimia sesuai dengan dosis yang disarankan dan hindari penggunaan bahan kimia yang tidak diperlukan. Selain itu, sebaiknya juga menggunakan bahan kimia yang aman bagi tanaman dan lingkungan.
Mutasi Tanaman karena Virus
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan mutasi pada tanaman adalah:
- Virus
- Bakteri
- Fungi
- Nematoda
Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain. Virus dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada tanaman.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat tanaman, seperti warna, ukuran, dan lain-lain. Bakteri dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada tanaman.
Penyakit yang disebabkan oleh fungi dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain. Fungi dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada tanaman.
Penyakit yang disebabkan oleh nematoda dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain. Nematoda dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada tanaman.
Untuk menghindari terjadinya mutasi pada tanaman akibat penyakit, sebaiknya lakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kelembaban tanah, dan menyiram tanaman sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, sebaiknya juga menggunakan pestisida atau obat penyakit yang aman bagi tanaman dan lingkungan.
Tanaman Baru Hasil Mutasi
Tanaman baru yang merupakan hasil mutasi dapat terjadi secara alami atau dapat juga disebabkan oleh perubahan genetik yang disengaja melalui proses seleksi atau modifikasi genetik. Tanaman baru yang merupakan hasil mutasi dapat memiliki sifat-sifat yang berbeda dari tanaman asalnya, seperti bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain.
Tanaman baru yang merupakan hasil mutasi dapat dihasilkan melalui beberapa cara, di antaranya:
- Proses seleksi
- Proses kultur jaringan
- Proses modifikasi genetik
Proses seleksi adalah proses pemilihan tanaman yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan untuk dikembangkan menjadi tanaman baru. Proses ini dilakukan dengan cara menyilangkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan dan melakukan pemilihan terhadap tanaman hasil silang yang memiliki sifat-sifat tersebut.
Proses kultur jaringan adalah proses pengembangan tanaman baru dengan cara mengisolasi sel-sel tanaman dan mengembangkannya secara in vitro. Proses ini dapat menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dari tanaman asalnya.
Proses modifikasi genetik adalah proses pengembangan tanaman baru dengan cara mengubah gen-gen tanaman secara disengaja. Proses ini dapat menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dari tanaman asalnya.
Tanaman baru yang merupakan hasil mutasi dapat digunakan sebagai sumber genetik baru dalam pemuliaan tanaman. Tanaman baru yang merupakan hasil mutasi juga dapat digunakan sebagai tanaman hias atau tanaman pangan. Namun, sebelum digunakan untuk tujuan tersebut, sebaiknya dilakukan uji terlebih dahulu untuk mengetahui keamanan dan kesesuaian tanaman tersebut untuk digunakan.
Mutasi Variegata
“Variegata” adalah istilah botani yang merujuk pada tumbuhan yang memiliki daun atau struktur lain yang ditandai dengan warna, pola, atau cekungan yang berbeda. Hal ini bisa disebabkan oleh mutasi genetik atau keberadaan pigmen yang berbeda pada jaringan tumbuhan. Beberapa tumbuhan yang umum memiliki daun varigata termasuk tanaman karet varigata, tanaman ular varigata, dan agave varigata. Tumbuhan varigata sering dihargai karena penampilan yang menarik dan bisa digunakan untuk menambahkan keindahan pada taman dan pemandangan.
Beberapa jenis tanaman hias yang memiliki daun atau struktur lain yang varigata (berwarna-warni atau bercak-bercak) termasuk:
- Pothos varigata: merupakan tumbuhan daun yang tahan terhadap kekeringan dan mudah dibudidayakan. Daunnya berwarna hijau dengan cekungan putih atau kuning.
- Agave varigata: merupakan tumbuhan yang dikenal dengan daunnya yang tajam dan berwarna hijau dengan cekungan putih atau kuning.
- Calathea varigata: merupakan tumbuhan daun yang memiliki daun hijau berwarna dengan cekungan putih atau kuning.
- Sansevieria varigata: tumbuhan yang dikenal dengan nama “tanaman ular” karena daunnya yang terlihat seperti ular. Daunnya berwarna hijau dengan cekungan putih atau kuning.
- Ficus varigata: merupakan tumbuhan daun yang memiliki daun hijau berwarna dengan cekungan putih atau kuning. Tumbuhan ini juga dikenal dengan nama “tanaman karet varigata” karena daunnya yang khas.