Menanam sayuran skala rumah tangga dilakukan dengan memanfaatkan kondisi pekarangan yang masih tersisa. Budidaya tanaman sayuran skala rumah tangga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pola budidaya tanaman sayuran yang dilakukan oleh masyarakat atau petani di Kota umumnya mengacu pada kondisi luas lahan yang tersedia. Masyarakat atau petani dengan pekarangan luas menanam tanaman sayuran dengan ditanam langsung dalam bedengan maupun guludan.
Pada kondisi lahan yang sempit tanpa pekarangan model budidaya yang diterapkan adalah dengan memanfaatkan pot atau polibag untuk menanam berbagai jenis tanaman sayuran. Teknik budidaya tanaman sayuran skala rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat Kota dilakukan dengan cara-cara sederhana. Masyarakat atau petani memanfaatkan benih atau bibit yang ada disekitar rumah untuk dikembangkan di kebun atau pekarangan masing-masing.
Model budidaya yang dilakukan petani dengan lahan cukup luas disekitar pekarangan dilakukan dengan menanam langsung jenis tanaman sayuran dalam bedengan-bedengan ataupun ditanam di tanah tanpa dibuat bedengan. Pola tanam yang tepat akan memberikan pendapatan maksimal. Pada umumnya petani telah mempunyai pola tanam tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan fisik, sosial, dan ekonominya. Usaha budidaya tanaman pada umumnya dimulai dengan persiapan lahan, pembenihan atau pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
Menanam Sayuran di Lahan Sempit
Budidaya atau menanam sayuran di lahan sempit dilakukan dengan cara menggunakan media pot maupun polibag. Teknik budidaya yang biasa diterapkan oleh masyarakat sangat sederhana yaitu menggunakan media tanah dengan campuran bahan-bahan organik seperti pupuk kompos, kotoran ternak, bokashi, serbuk gergaji dan lain-lain.
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan adalah tanah yang subur, tanah yang baik dan subur dapat terlihat dari tekstur tanah yang gembur dan komposisinya seimbang antara tanah liat, pasir, remah, serta banyak memiliki kandungan unsur hara. Apabila media tanah subur, sebenarnya sudah tidak begitu di perlukan lagi penambahan media lain. Akan tetapi untuk lebih memastikan kesuburan dan kegemburan tanah, maka
diperlukan penambahan media lain misalnya media pasir dan pupuk.
Struktur tanah di Kota relatif kurang subur sehingga perbandingan pupuk kandang/kompos dengan tanah yang biasa digunakan adalah 2:1, dua bagian pupuk/kompos dan satu bagian lagi tanah. Tanah kemudian dimasukan dalam pot-pot atau polibag.
Penanaman
Bibit tanaman sayuran yang sudah tumbuh dengan tinggi sekitar 10 cm dimasukan dalam polibag, pot,maupun karung bekas yang sudah terisi tanah dengan campuran pupuk kandang/kompos. Benih atau bibit tanaman sayuran dimasukan dalam polibag pada lubang tanam, lalu ditutup menggunakan media tanah yang ada disekitarnya serta sedikit dipadatkan.
Setelah proses penanaman selesai, media tanah disiram menggunakan air agar media tanam dapat menyerap air sehingga bibit bisa lebih cepat tumbuh karena mendapatkan air yang cukup. Setelah ditanam, sebaiknya tanaman obat diletakan pada tempat naungan sampai tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan.
Pemeliharaan
Tanaman sayuran yang sudah ditanam dalam pot, polibag, maupun karung bekas dipelihara dan dijaga
ketersediaan airnya dengan penyiraman yang teratur agar dapat tumbuh dengan baik. Untuk mempertahankan unsur hara dalam media tanam, maka dilakukan pemupukan secara teratur selama 3-4 kali sampai panen.
Penyiangan untuk mengendalikan gulma dilakukan dengan cara mekanis dengan mencabut gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan jika terjadi serangan.
Pada tanaman sayuran biasanya jarang dijumpai serangan hama dan penyakit. Pemberian pestisida alami juga sangat disarankan dalam budidaya tanaman. Selain hal tersebut menjaga kelembaban tanah dan perakaran dijaga agara tidak terlalu lembab karena dapat menyebabkan tumbuhnya jamur dan bakteri yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman.
Panen
Cara panen tanaman sayuran dilakukan berdasarkan pada pemanfaatannya, karena hampir semua bagian tanaman sayuran dapat dimanfaatkan maka waktu panen beragam tergantung jenis tanamannya. Pemanenan dilakukan dengan mengambil langsung bagian tanaman yang akan dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan obat. Bagian tanaman yang dipanen kemudian dijemur dan dikemas sesuai dengan kebutuhannya apakah digunakan sebagai sumber bibit lagi.
Jenis Tanaman Sayuran Di Lahan Sempit
Sayuran yang banyak dikembangkan dilahan pekarangan warga masyarakat di Kota adalah jenis-jenis tanaman sayuran yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan banyak diminati oleh masyarakat setempat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di pekarangan warga yakni dilokasi sampel ditemukan beberapa jenis komoditas sayuran potensial yang memiliki banyak kandungan nutrisi dan khasiat
Berikut jenis sayuran yang cocok untuk ditanam di lahan sempit maupun pekarangan:
- Bayam, Amaranthus hibridus
- Sawi, Brassica juncea
- Cabai, Capsicum annuum
- Terong, Solanum melonga
- Timun, Cucumis sativus
- Selada, Nasturtium officinale
- Tomat, Solanum lycopersicum
- Kemangi, Ocimum basilicum
- Seledri, Apium graveolens
- Bawang Daun, Allium fistulosum
- Kangkung Darat, Ipomea reptana