Buah delima bisa ditemui di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian kurang dari 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur, subur, kaya unsur hara, namun tidak terendam air. Karakter lain lingkungan untuk budidaya tanaman ini adalah adanya air bawah tanah yang tidak terlalu dalam. Buah delima sering ditanam di kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat atau untuk konsumsi karena rasa buah yang manis dan kaya kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Bentuk pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 1–9 cm, lebar 0,5–2,5 cm, warnanya hijau.
Dikenal tiga macam delima, yaitu putih, merah, dan ungu. Perbanyakan dengan setek, tunas akar atau cangkok. Pome atau delima sering ditanam sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena buahnya yang dapat dimakan. Buahnya dapat dimakan dalam keadaan segar, sebagai campuran rujak buah, salad buah, jus atau sari buah. Untuk membuat jus delima sebaiknya diminum dengan bijinya karena di dalam biji banyak terkandung senyawa polifenol.
Meskipun bukan buah asli dari Indonesia, namun delima merah menjadi salah satu buah yang mudah dibudidayakan di Indonesia. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan pemahaman lebih dalam mengenai karakteristik buah dan juga tanaman ini. Termasuk satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah morfologi buah delima merah. Berikut ini beberapa bagian dari buah ini yang harus dipahami oleh para pembudidaya.
Buah tanaman delima ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan buah lainnya. Daging buah ini terdiri dari butiran kecil yang bisa dimakan dalam keadaan segar maupun diolah ke dalam bentuk makanan dan minuman. Buah ini juga memiliki ciri khas warnanya yang cenderung kehitaman saat buah sudah mulai masak. Seperti namanya, buah ini memiliki warna merah pada bagian daging buahnya. Selain sebagai buah segar, delima merah juga dipakai sebagai obat penyakit tertentu.
Manfaat Delima
Manfaat delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat. Secara tradisional, buahnya biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit. Jus buahnya juga bisa mengurangi derita radang tenggorokan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, buah delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Selain yang sudah disebutkan tadi, khasiat buah delima bagi kesehatan antara lain dapat untuk penyakit-penyakit seperti: gangguan perut, gangguan jantung, kanker, perawatan gigi, rematik, kurang darah dan diabetes.
Bahkan kulit buahnya jangan dibuang karena memiliki khasiat untuk pengobatan. Kulit buah delima yang rasanya asam bisa menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh cacing usus (vermifuga), antidiare, dan antivirus. Kulitnya memang memiliki sifat hangat, dan astringen yang kuat.
Kemudian kulit kayu dan kulit akarnya yang berbau lemah dan rasa asam berkhasiat sebagai peluruh dahak, vermifuga, pencahar, dan astringen usus.
Untuk perempuan yang susah haid, daunnya bisa menjadi solusi. Daun delima memang dipercaya bisa menjadi peluruh haid. Daun buahnya juga berfungsi sebagai pengobat maag.
Daging buah delima berkhasiat penyejuk, dan bisa menjadi peluruh kentut. Adapun bijinya bersifat sejuk, tidak berracun, berkhasiat pereda demam, antitoksik, melumas paru, dan meredakan batuk.
Semernta kulit akar berkhasiat peluruh cacing usus. Kulit buah menghambat pertumbuhan basil typhoid. Kulit buah dapat mengendalikan penyebaran infeksi virus polio, virus herpes simpleks, clan virus HIV.